Jumat, 19 April 2013

Menkop dan UKM Panen Singkong Di Cianjur

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarief Hasan mendukung Gerakan Nasional (Gernas) Ayo Tanam Singkong Indonesia (Atasi) dari Asosiasi Pengusaha Singkong Indonesia (Apsindo) dengan melakukan panen raya bersama di Kota Bunga, Cipanas, Cianjur.

Didampingi Deputi II Bidang Produksi Kemenkop dan UKM Drs Braman Setyo, MSi, Menkop UKM bersama Ketua Umum Apsindo Andibrata SE MM dan para petani singkong setempat, melakukan panen bersama dengan mencabut pohon singkong di Pegunungan Desa Sukanagalih, Kec Sukaresmi, Kab Cianjur. Senin (7/1).

“Kemenkop dan UKM sangat mendukung kiprah Apsindo ini, lantaran ikut menyukseskan kebijakan program diversifikasi pangan dan energi pemerintah dengan menumbuhkembangkan kegiatan ekonomi berbasis kerakyatan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan taraf hidup para petani,” ungkap Menkop dan UKM.

Menkop berharap, kemakmuran para petani terealisir dalam kehidupan sehari-hari. Terutama, para anak petani dapat mengenyam pendidikan sekolah, dapat mengakses layanan kesehatan di Puskesmas terdekat secara gratis. “Yang utama lagi, pemerintah pun akan menggratiskan pendidikan hingga tingkat SLTA pada 2013 ini,” katanya.

Menkop menambahkan, dengan terbukanya lapangan pekerjaan, maka jumlah pengangguran pun akan menurun secara otomatis, dan pada gilirannya angkat kemiskinan juga menurun sehingga sebagai sinyal kehidupan para petani dapat lebih makmur dari sebelumnya.

“Apsindo sendiri, baru berdiri pada 10 November 2012 di Bogor. Jadi, baru sekitar sebulan. Apsindo adalah asosiasi industri para pelaku usaha budidaya singkong dan industri pengolahannya yang merupakan perkumpulan kesamaan profesi yang bersifat terbuka, mandiri, dan independen,” tegas Ketua Apsindo Adibrata.

Dia memaparkan, Apsindo juga menjalin dan merangkul para petani agar dapat lebih eksis lagi. Kini, Apsindo dengan lahan seluas 11 ribu ha dapat memroduksi 200 ton singkong/ha di setiap panennya. Sudah menyamai produksi negara tetangga Thailand dan meninggalkan Nigeria yang dapat memroduksi 175 ton/ha.

“Produk para petani Apsindo itu, kami langsung beli dengan harga Rp 700/kg di tanah dan Rp800/kg saat panen. Dan harga naik, menjadi Rp1.000/kg. Eksistensi Apsindo sendiri memang mengelola produk budidaya singkong dari hulu hingga ke hilir, sehingga produk petani akan selalu kami butuhkan,” jelas Adibrata. Sumber : Rakyat Merdeka